tag:blogger.com,1999:blog-47724096623335052412024-02-19T01:44:16.908-08:00absurdism glitzFahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.comBlogger150125tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-4626889353689618622022-06-19T19:38:00.000-07:002022-06-19T19:38:36.090-07:00Menuju Tenang<p>"...kupikir hidup sepenuhnya akan berjalan..."</p><p><br /></p><p>2014</p><p><br /></p><p>Lepas Wisuda dari kampus perantauan kuharap bisa pulang, mencari kerja seperti kebanyakan lulusan lainnya. Penuh dengan idealisme justru menjerumuskan</p><p><br /></p><p>Apa, kerja sebagai PNS gada tantangan, kalimat sombong nan congak yang ditelan sendiri setelah hampir 7 tahun berjalan. kini Manusia manusia bodoh itu mengejar lagi keinginan menjadi PNS, dengan alasan... "mau cari worklife balanced"</p><p>Sebenarnya, apa yang kau kejar ? dirimu sendiri tak tahu arti nya.</p><p>Padahal, jika menuruti nasehat orang tua, dan Ridho Allah SWT, saat ini kamu mungkin sudah tenang. Menjalani hidup seperti seharusnya diusia yang tak lagi dua lima. Diterima sebagai auditor negara di lembaga prestige top tier dengan penempatan yang saat itu kau tak setuju, namun ternyata menenangkan</p><p>dasar manusia congkak</p><p><br /></p><p>Tapi jika kau berkata dan mengingat lagi kesalahan itu, kau tak akan berjalan dan belajar...</p><p><br /></p><p>-----</p><p>tapi ak lelah, saat ini seperti tak sanggup dan mampu. ini semua seperti tak seperti hatiku</p><p>seperti tidak sesuai diriku, dan kembali kuingat. Jika yang lalu lebih tepat ? </p><p>saat ini diriku benar2 belajar,</p><p>bahwa tak semua yang kita inginkan justru kita mampu</p><p>dan jalan dlu yang tak pernah terpikirkan justru jalan yg paling tepat. dan itu kehendak Allah SWT</p><p>semoga ----</p><p><br /></p><p>selalu ada kesempatan berikutnya....</p><p><br /></p><p>Aaamiiin</p><p><br /></p><p>Astaugfirullahal adzim</p>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-24316040361601880722022-02-13T03:13:00.005-08:002022-02-13T03:13:47.385-08:00Jejak Kecil<div>2000 - Sleman</div><div><br /></div>kyiiit, kyiit, kyiit... bunyi kayuhan sepeda bmx lama dengan sedikit oli dipedalnya menelusuri hijau dan segarnya udara pagi di selokan mataram...." bocah it tampak kelelahan mengikuti teman - temannya yang lebih dewasa agar tak tertinggal<div><br /></div><div><br /></div><div>2021 </div><div><br /><div>ditahun itu, tak seperti sekarang, orang - orang penggemar sepeda mana yang tak mengenal track legendaris yang sempat diberikan testimoni oleh Artis Ibukota pemeran Cinta. Track menelusuri selokan mataram yang memiliki ke "khas" an it sudah ditelusuri bocah-bocah itu sedari kecil.</div></div><div><br /></div><div>ditahun yang sama - Jakarta</div><div><br /></div><div>"Remi melihat keluar atas pemandangan gedung - gedung bercahaya yang tampak megah, sambil menghirup nafas panjang. </div><div><br /></div><div>"sudah seminggu ini aku pulang diatas jam 10 malam, dan esoknya harus bangun pagi lagi. Dlu, lelah karena bersepeda dan bangun pagi lagi untuk bersepeda, terasa menyenangkan, Menjadi dewasa itu melelahkan." Keluh Remi</div><div><br /></div><div>semenjak pindah demi meneruskan usaha keluarganya, remi harus rela menghabiskan waktu dari gedung tinggi satu ke gedung tinggi lainnya, dari satu presentasi ke presentasi lainnya. Hal itu cukup melelahkan, apalagi saat ini hobbi bersepedanya tak lagi tersalurkan diantara waktu yang cukup padat.</div><div><br /></div><div>sambil menulis di note kecilnya,</div><div><br /></div><div>Jejak Kecil, masihkan kau akan terus mengayuh ? </div>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-11958628030945431522019-06-23T08:36:00.000-07:002019-06-23T08:49:13.299-07:00Kala. Kedua<b><u>Minggu, Siang hari yang menyengat .14.15</u></b><br />
<br />
<i>"Panas dan sumpek kota ini...seandainya pilihan bekerja banyak dan ada di kota asal mereka, pasti para pendatang itu lebih memilih bekerja dikota asalnya daripada harus memenuhi kota ini"</i><br />
<br />
Lemparku saat melihat bising kendaraan lalu lalang sambil mendekatimu yang sedang menyeruput Es Dawet.<br />
<br />
<i>"Sabaar, sini duduk. "</i><br />
<br />
<i>"Pak ! Es nya tambah satu ini ya"</i><br />
<i>"Siaaap neng...!"</i> suara Tukang es membalas suara sejuk dari dirinya<br />
<br />
Sebenernya saya udah adem begitu melihat dirimu yang cukup tenang dan teduh meskipun minum di warung pinggir jalan seperti ini<br />
<br />
tapi aku cukup membatinnya saja<br />
<br />
Semenjak pertemuan kami, hal ini yang aku selalu rindukan dari dia,<br />
seperti es diwaktu siang hari, dia mendadak menyejukkan hati dengan sikapnya yang tenang namun menghayutkan.<br />
<br />
Sejenak kedewasaannya dalam menyikapi dan merespon sekitar membuatku tertegun, <i>she's had a georgous personality, but she keep it in her ordinary way.</i><br />
<br />
<u>...kedewasan dan kesederhanaanya yang membuat diriku menyadari perempuan memang datang dari kelembutannya, ibu datang membawa kasihnya, dan anak gadis tersenyum manis dari sikap nya...</u><br />
<br />
Mendadak dia melemparkan pertanyaan, mungkin lebih tepatnya statement.<br />
<i>"muka kusem banget ? nanti aku harus jaga kedai kayak biasanya nih,</i><br />
<i>I'll make you a cup of ice coffeee. Uda jangan dilipet trus mukanya..."</i><br />
<br />
Untuk tipikal orang sepertiku yang sulit mengatakan rasa, dan ketika lelah datang saat kurang vakansi. Dia tetap tenang memberikan perhatian-perhatian kecil disaat aku merespon chatnya dalam bahasa yang kurang terbuka, atau mungkin dengan bahasa yang "cukup membuat ribut" karena lelahku.<br />
<br />
Tapi tetap saja, kesejukkan yang terpancar dari dirinya, dirinya tidak pernah melepaskanku dalam kesendirian, baik melalu kata-kata maupun isi chatnya<br />
<br />
dan di akhir dia selalu menimpali<br />
<br />
<i>"Ice coffee, Kala..."</i><br />
sambil mengedipkan mata.<br />
<br />
;)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-57021404596968645242018-12-25T06:04:00.002-08:002018-12-25T06:04:58.240-08:00After Alldan pada akhir<br />
untuk ketakutan yang kumiliki<br />
untuk kekhawatiran yang ada<br />
dan untuk tanya yang tak terjawab<br />
<br />
akankah?<br />
<br />
----<br />
teet..teet..teeet. suara wecker digital berbunyi. 04.35 aku me-set waktu agar terbangun sebelum shubuh. Sambil masih memejamkan mata, aku menekan tombol snooze... hmm 5 menit lagi tidakapalah memberi badanku sedikit istirahat.<br />
<br />
namun, pada akhirnya aku memutuskan untuk mengambil air wudhu. hmmm,<br />
untuk tujuanku, sebaiknya aku mulai memperbaiki diri (Pikirku)<br />
<br />
akhirnya ak memutuskan mematikan alarm digital dan memulai ritual pagiku...<br />
<br />
-----<br />
<br />
berbagai keputusan telah dilalui selama 27 tahun. Keputusan yang mendewasakan,keputusan yang membahagiakan, bahkan tak jarang keputusan yang terlalu cepat diambil lantas menimbulkan tanya hingga saat ini. Apakah aku benar dalam mengambil keputusan ? akankah kedepan tetap baik dan lebih baik?<br />
<br />
Semua tanya yang pasti ada<br />
<br />
Namun pada akhirnya, setelah 27 tahun berlalu. Waktu mendewasakan terhadap pertemuan. Hati yang ada dikita, bukan milik kita. Pertemuan yang tak pernah terpikirkan akan berjalan hingga sejauh ini. Perkenalan yang dimulai dari rasa ingin tahu akan pandangan bersama kedepan, dan perkenalan yang akhirnya memutuskan untuk datang sepenuhnya....<br />
<br />
Tuhan, yang Maha Membolak Balikan Hati.<br />
Aku percaya dan kuberikan keputusanku kepada-Mu,<br />
keputusan terhadap yang terbaik kedepan<br />
Kepada diri-Mu yang Maha Mengetahui<br />
dan Maha Memiliki Perasaan<br />
Cinta...<br />
<br />
<br />
Terima kasih<br />
<br />
<br />
----<br />
28 Nov 2019<br />
04.40...setelah 5menit bunyi bising itu mengganggu kamar sebelah<br />
<br />
---<br />
Wake Up Dear, I Love You . DKFahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-14020472115809739352018-08-11T20:48:00.002-07:002018-08-11T20:48:40.396-07:00H.e.ra little question was asked, "km lebih milih ngabisin duit buat jalan2 atau nabung buat nikah?"<div>
<br /></div>
<div>
pertanyaan yang nyleneh dan gabisa dipilih salah satu, karena pada intinya pengin keduanya. well, tapi karena keterbatasan dana dan biaya gedung itu mahal, saya sebagai an 8 to 5 person, mau ga mau harus memprioritaskan salah satu dan gabisa langsung memilih keduanya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
-------------------------------</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hari ke 367,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
tepat setahun dua hari setelah pertemuan kami di pesawat menuju London waktu itu, saya tak pernah menyangka kita akan berteman dekat dalam waktu sesingkat ini. Terus terang, buku catatannya masih saya simpan dan belum saya kembalikan, bahkan mengakui buku itu aku temukan juga belum aku lakukan. Diantara aku ingin tetap menikmati tulisan-tulisannya, serta diantara aku ingin menikmati menjadi bagian dari inspirasi tulisanmu saat ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ada satu bab dalam tulisan di bukumu, tentang perjalanan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>"dan aku menyeruput kopi sachet dalam cangkir kertas putih sembari menikmati pemandangan bukit Warinding di Pagi hari, Kopi sachet ini mendadak serasa kopi seduhan waralaba kopi terkenal di Ibukota, terlalu enak untuk dinikmati sendiri...</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i>dan pada akhirnya saya sadar, tak ada tangan yang digenggam disamping saat ini</i></div>
<div>
<i>tak ada teman bercerita saat kita saling memandang pemandangan indah ini, bukan teman yang saling bertukar cerita di tempat kerja seperti biasa..."</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dari tulisanmu, kau telah menjejakan kaki diberbagai tempat eksotis di bumi pertiwi, semua kepulauan besar telah kau datangi, dan dengan waktu yang kau habiskan untuk berkeliling, kau lebih memilih berpergian sendiri...ntah kenapa, antara sifat introvertmu atau memang jadwal dengan teman yang sulit kau samakan ?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
tapi dari tulisanmu juga, aku melihat dirimu kini mulai merasakan sepi itu, dan berharap ada tempat untuk berbagi cerita bersama saat itu juga tentang perjalanan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
---</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kita bertemu kembali di salah satu taman di sudut kampus perjuangan S2 ini,</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Hei, nglamun aja..." mendadak dia menepuk tanganku. "nglamunin apasih?'</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Hahh....gapapa kok, haha, habis kamu tadi tinggal nulis serius banget, sampe aku ngantuk"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Wahaha, kebanyakan begadang tuh jadi bikin ngantuk. eh Btw, aku mau nanya....?"</div>
<div>
</div>
<div>
"Baru slese nglamun udah diuji aja dengan pertanyaan, mesti banget buk ? ", cetusku </div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Hahaha, iyaa dong, biar lebih jujur jawab pertanyaannya karena kaget"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Iyee buk, bawel...apaan emang ?'</div>
<div>
<br /></div>
<div>
"okey, one simple question, lebih milih nabung buat jalan-jalan, atau nabung buat nikah ?"</div>
<div>
<br /></div>
<div>
" Nikah...udah bosen buat jalan sendiri, tapi nikahnya sama yang seneng jalan2 juga" jawabku dengan ekspresi seadanya karena memang masih kaget dengan pertanyaan tiba-tibanya yang selalu serius....</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i>"Sama...." </i></b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
-------------------------</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
*dalam setiap hari yang sering kita habiskan bersama, dalam setiap kata dan tulisanmu, dan aku mulai mengenal dirimu...</div>
<div>
<br /></div>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-72349459285249546972018-01-19T20:13:00.001-08:002018-01-19T20:13:20.158-08:00KalaSabtu, Awal 2018. Pagi<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jakarta tak seperti biasanya, dingin...suasana musim hujan meredam sedikit hasrat para penghuninya diantara waktu dihari kerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Memberikan sela dan jeda untuk beristirahat dari rutinitas harian beserta deadline tak kunjung usai. Aku kembali menyeruput susu coklat hangat sembari membaca tulisan-tulisanmu dalam sebuah buku catatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"menarik, dan sejalan persepsi tentang kehidupan" pikirku</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
terus terang, aku tak pernah mengenal orang dibalik catatan ini secara langsung, bahkan bertemu. Yang aku tahu, seseorang secara tak sadar menjatuhkan buku setelah tergesa-gesa menutup backpacknya dan berlari mengejar <i>commuter line</i> selepas jam kantor di sebuah stasiun dibilangan Jakarta Selatan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada awalnya aku berniat untuk mengembalikannya, dan mencoba mencari tahu pemilik buku ini dengan membaca tulisannya. Namun, aku justru membaca persepsi baru tentang perjalanan hidup seseorang, tentang sebuah titik dimana seseorang berjuang dan mencari arti kehidupan. Tentang bagaimana dia membuat keputusan seperti keputusan awal untuk menggunakan jilbab. Atau tentang saat dimana dia harus berjuang untuk sekedar menjaga uang kuliahnya terbayarkan tepat waktu, walaupun diposisinya saat ini, dirinya memiliki lebih untuk mampu keliling dunia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi, diluar itu semua. Aku kagum dengan cara dirinya menyikapi tentang hidup dan perjuangan, sebuah sikap untuk tetap mengembalikan segala yang ia dapatkan kepada penciptanya, dan pengalaman menjadikan dirinya lebih dewasa, untuk mengajarkan yang lain bahwa semua berproses untuk menjadi lebih baik, dan proses itu mengingatkan diriku pribadi, untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, yang telah mengatur segala.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-----------</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku menaruh kembali susu coklat yang sudah habis aku minum dan tak lupa memasukan buku catatan itu ke backpack sebelum berkemas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
----------</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bandara Soekarno - Hatta, 3.15 Sore, Ruang Tunggu T3</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdengar suara petugas memanggil boarding. Aku tak ingin terburu menuju gate karena ini akan jadi long-haul flight yang cukup melelahkan, pikirku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya dikabin, aku menaruh backpack dan duduk di seat tengah, ak menghela nafas karena aku tak bisa melihat pemandangan sepanjang penerbangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba, seseorang perempuan berjilbab warna pastel dengan tas tangan menyapaku, "permisi mas, saya duduk disamping jendela."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah kami kembali terduduk, dia mengeluarkan buku catatannya. Aku sedikit meliriknya menulis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
'Sepertinya, ak pernah tau bentuk tulisan tangan itu.."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dirinya tiba2 menjulurkan tangan dan membuka percakapan setelah berharap agar penerbangan ini lancar dengan sedikit turbulensi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Halo, saya <b>Kala</b>..."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-73048407456695256102017-08-18T06:44:00.001-07:002017-08-18T06:44:11.144-07:00bukan sebuah tempat yang berwarnaaku melihat hitam diantara waktu yang menyatu menderu<br />
aku bukan hinggap diantara kesenangan dan tawa tawa diatas waktu<br />
aku sendu yang menyapamu,<br />
mengharap kau membagikan tawa bersama dirimu<br />
kedalam hinggap diantara jemari-jemari hangat<br />
kedalam asa yang kau bawa diantara sambungan rel-rel kereta<br />
diantara stasiun - stasiun sebelum kita kembali bersama<br />
diantara waktu yang tak pernah kudapati bersama<br />
meskipun tawamu ada disampingkuFahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-66546780930052599722017-05-18T10:08:00.003-07:002017-05-18T10:08:50.316-07:00Tentang Perempuan. Kisah<div style="text-align: center;">
<b>Kisah</b></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<i>"tidur yuk, besok senin nih...we'll back to routinity...haha" she said,</i><br />
<br />
"okey...goodnight...#wink" replied me.<br />
<i><br /></i>
<i>"anw, thanks for unconditional short trip this weekend, it helps me regain my positive vibes..." haha. then she replied again.</i><br />
<br />
"haha, tidur tidur.... nitey." sambil tersenyum saya lantas menjawabnya<br />
<br />
<br />
-------------<br />
<br />
Jumat, weekend sebelumnya. 08.30<br />
<br />
i call her, as usually we will spend weekend together. ditengah meeting yang padat merayap di senin-jumat sebelumnya..<br />
<br />
"haloo sha, so soooooooo soooo sorry ya weekend ini gabisa ketemu..." aku berceletuk begitu aku bertemu dirinya dimalam itu.<br />
<br />
"makan malem yuk, setelah ini free kaan ? "<br />
<br />
<i>"iyee freee...weekend juga masih nanya free apa egak" she said</i><br />
<br />
aku hanya tersenyum melihat ekspresi kesalnya namun sambil menahan lapar, haha, selalu...dirinya yang tetap lucu walaupun dengan ekspresi marahnya.<br />
<br />
kita tiba disebuah restoran di daerah jakarta barat, sebuah restoran steak milik presenter olahraga terkenal di stasiun tv sebelah.<br />
<br />
<i>" jauh amat ngajakin makan sampe sini..." she said accidently </i><br />
<br />
" haha, biar gampang dan cepet kita ke bandara." jawabku<br />
<i><br /></i>
<i>" hah ? Bandara ? ini jadi ?" dia bertanya keheranan</i><br />
<br />
" iya, i already bought the ticket, bali... last flight."<br />
<i><br /></i>
<i>"hhaahahahaa, tau aja sih km, okey, tapi aku bawa barang seadanya ni.." she smiled afterall.haha</i><br />
<i><br /></i>
" iyee, ngapain bawa banyak2, cm 2 hari juga. jangan ngarep lama2 liburannya. ini kan short escaped." jawabku setengah memberi tau kenyataannya.<br />
<br />
<br />
<i>"haha, iyaaaaa.....thankkkss ya"</i><br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>
<i>----------------------------------------</i><br />
<i><br /></i>
<i># </i>sebuah sancto villa di Ubud, kita menyepi dari rutinitas ibukota yang terasa sangat melelahkan. Menikmati pagi hari sambil menyeduh teh dengan pemandangan terasering sawah dikejauhan. dan lantas menikmati alunan musik jazz festival tahun tersebut."<br />
<br />
Selamat berakhir pekan. ;)<br />
<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-25741618032780526272017-05-07T10:00:00.001-07:002017-05-07T10:03:04.978-07:00Tentang Perempuan. PelukanSemalam,<br />
<br />
Jalanan Jakarta dingin selepas hujan disiang menjelang petang. aku bertemu dirinya....<br />
<br />
---------<br />
<br />
<br />
Pelukannya sungguh menenangkan, memberikan kehangatan selayaknya dunia yang kembali bersahabat dalam problemanya.<br />
<br />
"tenang saja, semua akan baik-baik saja. Percayalah..."<br />
<br />
Kata-kata lembut dirinya sungguh menenangkan, dirinya menjadikan semua rasa gundah yang aku rasa mendadak hilang seketika. Baru kali ini aku merasa dipeluk seperti dipeluk oleh wanita pertama yang kucintai, yaitu ibuku. Pelukannya disaat ini memberikan rasa nyaman yang berbeda dari biasanya. Memberikan semangat kembali dan rasa optimis bahwa keputusan yang aku ambil adalah hal yang benar. Pelukan yang menjawab pertanyaan tentang apa yang harus aku lakukan saat ini. Pelukan yang datang tanpa aku harus meminta ditengah rasa takut yang kian menjalar. Takut akan kegagalan-kegagalan yang kembali akan terulang.<br />
<br />
Aku tidak berkata banyak, setelah kutekan nomor telepon dirinya, dan mengatakan.<br />
<br />
"sha, bisa ketemu hari ini ? aku pengin cerita"<br />
<br />
and then she said,<br />
<br />
"oke ky, ditempat biasa ya...i hope you doing well after all."<br />
<br />
--<br />
<br />
dirinya bisa melihat muka letihku dari kejauhan, senyum sapa yang menyembunyikan rasa khawatir dan takut mampu diartikannya,,,<br />
<br />
dan dengan segera dan tetap tenang dia menawarkan.<br />
<br />
"sini peluk, it will be fine..."<br />
<br />
tanpa tedeng aling-aling, dia membuka tangannya sambil menawarkan pelukan sembari menghampiri.<br />
<br />
......<br />
<br />
ya, tanpa perlu berkata apa-apa, dia mendadak menjawab segala ketakutanku<br />
<br />
dengan pelukannya<br />
<br />
-------<br />
<br />
#Hey, terima kasih, aku mulai merindukanmu....<br />
<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-41540633907226672512017-05-01T04:33:00.001-07:002017-05-01T04:33:35.115-07:00Tentang Perempuan. Awal<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Part. 1</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: "verdana" , sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-family: "verdana" , sans-serif;">Awal</span></b></div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Aku melihat dirinya membuka sebuah percakapan ringan tentang dunia, sebuah sudut pandang politik dan acuan ringan tentang hukum yang telah lama dipertentangkan. Dan diantara pendapatnya, tidak ada tendesi apa-apa, moderat, dan yang pasti, dirinya memperkaya imaginasi dan melebarkan batas tentang persepsi logika. Sebuah intelegensia...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku melihat dirinya membaca serius disebuah sudut toko buku, sambil membenarkan letak kacamata yang sedari tadi. Mungkin karena dia sering menunduk memperhatikan puluhan judul buku. Buku yang dibuat dengan judul sedemikian menarik dengan sampul yang berwarna. Aku menatapnya...</div>
<div style="text-align: justify;">
memperhatikan fokus nya yang tak pernah lepas dari satu buku karya Seno Gumira. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiba-tiba dia bercerita, " banyak buku bagus disini, banyak banget dengan segala persepsi dari para penulisnya. Dan banyak buku yang bisa membawa imajinasimu ketempat terjauh yang pernah kau tau. Tapi dari itu semua, mendapatkan yang paling pas untuk dirimu dan keadaanmu saat ini, dan kemana imajinasimu ingin didetailkan melalui tulisan-tulisan dibuku itu. Itu yang sulit...."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Yaa, sepertinya aku akan mengambil buku ini dan menghabiskan diakhir pekanku." dirinya lantas mengambil buku yang dipilihnya sambil berlalu tak perduli, seperti biasanya, tetap meninggalkan kesan yang aku pikir itu menarik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
-----</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam satu malam, sebuah pesan singkat WA masuk</div>
<div style="text-align: justify;">
" Besok ada konser musik ini nih (sambil mengirim poster acara tersebut), Nonton yuk, <i>ticket on me.I'll send it by email, soon.</i>"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
tiba-tiba, dia mengirimkan mengajak begitu saja, tanpa ada sebuah persetujuan, atau bahkan pertanyaan apakah jadwalku kosong ? sepertinya dia mengerti kalau seorang introvert seperti saya ini pasti tidak memiliki kegiatan apa-apa diakhir pekan... #syem.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ya terlepas dari sifat-sifat impulsifnya yang sering saya tidak mengerti, tapi itu cukup memberikan warna ditengah keteraturan yang biasa aku bangun, Dan satu lagi, terkadang aku tidak cukup paham dengan selera musiknya, terkadang menyukai aliran pop romantic seperti kebanyakan perempuan lainnya, dan sering juga menyukai aliran musik klasik, bahkan sering juga dia memberikan refrensi musik beraliran alternative rock.. <i>Uncommon, but interesting. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan terlepas dari itu, nama band atau penyanyinya tidak aku kenal dan sepertinya jarang muncul dimedia nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Well, pikiran-pikirannya memang jarang aku pahami, bahkan aku sering berdebat dengan dirinya tentang intepretasi sebuah lukisan dalam sebuah pameran seni independent di Jogja. Namun dalam seni, dia cukup memiliki selera, dan terlepas dari itu. Tak jarang kita memiliki kesamaan. Kesamaan akan sebuah seni independen yang minim publikasi media nasional, dimana ide riil masih cukup besar dan tak terpengaruh pasar</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
-----</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kita bertemu selepas jam kerja, dia mendadak mengajak kesebuah tempat yang asing. "makan yukk disini, bayar dewe dewe ya tapi, haha ". Sambil bertingkah ceria seperti biasanya dan menarik tanganku untuk segera memesan taksi online. Tiba-tiba ia menimpali "udah belum....?"</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
dengan ekspresi datar aku menjawab, "baru juga buka hape, sabar...."</div>
<div style="text-align: left;">
dia menjawab, sini hapenya, aku aja yang pesan.... dan kuberikan dengan ekspresi tetap datar</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Kita sampai pada tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya, sebuah tempat makan yg cukup unik, perabotan minimalis disertai gambar-gambar kartun tahun 90-an penuh menjadi hiasan dinding di tempat tersebut. Beberapa gambar poster pop art juga dipasang.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
"aku pengin ksini dari minggu lalu. Habis pulang meeting kemarin liat tempat ini cukup nyolok mata. Jadi deh ak pengin kesini..." timpalnya setelah kita memilih tempat duduk. </div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
"impulsifnya keluar lagi buu ? untung bukan tempat yang dimaps ada tapi riilnya uda bangkrut . haha" sambarku .</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Dia memang terlalu impulsif dan saya kadang tidak bisa mengakomodir keimpulsifannya. Tp selama ini dia membawa ketempat yang cukup menyenangkan dan belum pernah saya datangi ditengah kebiasaan saya ketempat-tempat itu saja.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
----</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-10634291553881828292017-04-01T09:52:00.000-07:002017-04-01T09:52:14.603-07:00#1aku merindu,<br />
<br />
bersama waktu dirimu yang ada<br />
dalam kenangan hangat akan keluarga dan kebersamaan<br />
ada apa dengan perasaan ?<br />
<br />
genggam erat tangan menuju peraduan<br />
ditiap tingkat hasrat<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-91637740864557367562016-08-08T21:27:00.001-07:002016-08-08T21:27:26.096-07:00Ambang rasa----------------------------------------<br />
<br />
seperti waktu yang dihempas rasa, direndam tanya<br />
dan untuk lalu dan akan<br />
untuk apakah ?<br />
<br />
semenjak senja berganti malam didaratan di Yugoslavia<br />
para pengais puing-puing bertanya penuh harap<br />
akankah siang akan datang ?<br />
<br />
rasa jemu pada perang disulut politikus tak pernah berarti<br />
mereka bertanya<br />
apakah semut kecil akan mati terinjak serdadu itu ?<br />
<br />
aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi kedepan<br />
badai dalam pikiran datang tak terelakan<br />
elegi hati menjadi dangkal-dangkal kesaksian<br />
bahwa langkah kaki kian memberat<br />
tak ada semangat<br />
<br />
apakah puan akan mengerti ?<br />
lantas memahami tanpa perlu ucapan ?<br />
dan apakah puan akan bertahan ?<br />
menunggu dalam keyakinan<br />
yang tak pernah kita tau bagaimana kedepan<br />
<br />
atau apakah puan akan sebaliknya ?<br />
lari pergi menjauh dengan mereka yang lebih pasti dan jelas<br />
karena rasa ini menurut puan bukan saatnya<br />
dan badai yang lain telah datang<br />
diambang<br />
rasa....<br />
<br />
*kita tak akan pernah tau masa depan, dan kita tak akan pernah berlalu dari masa lalu<br />
surabaya, 7 agustus 2016<br />
<iframe frameborder="no" height="450" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/243730078&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&visual=true" width="100%"></iframe>
<br />
<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-49115554013115935122016-08-05T03:40:00.000-07:002016-08-05T03:40:14.562-07:00PagiHati apa yang terjadi hari ini ?<br />
rasa dimanakah asa ?<br />
dan kau akan ada untuk apa ?<br />
<br />
------------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
I'm sure....<br />
untuk beberapa bulan terakhir, atau mungkin 2 tahun terakhir...aku merasa berada diantara<br />
rasa diantara harus berusaha atau berhenti untuk berharap<br />
ketika optimisme akan segera sirna dan aku harus tetap melihat positif<br />
dan segala rasa yang menjatuhkan....<br />
<br />
-----------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
Pagi itu diantara waktu yang berbenah<br />
aku tersipu kedalam angan dalam batasan kalbu<br />
untuk mengetahui bahwa karunia ada dalam setiap pagi<br />
meskipun awan mendung menyapa<br />
tak perlu aku berpikir ttg abu-abu<br />
saat aku tau bahwa dirimu menyapaku disetiap pagiku<br />
dan mengucapkan...<br />
selamat pagi<br />
<br />
sejenak mendung sirna dari dalam hati<br />
berubah menjadi harap positif akan masa depan<br />
berusaha berada dalam ampunan-Nya<br />
untuk dapat memperbaiki apa yang dimiliki....<br />
<br />
<br />
<br />
------------------------------------------------------------------------<br />
<br />
p.s : Please play the song before you read it :D<br />
<iframe frameborder="no" height="450" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/108621552&auto_play=false&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false&visual=true" width="100%"></iframe>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-85887912075090265822016-06-02T20:43:00.000-07:002016-06-02T20:43:15.375-07:00Home<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/77UsjrSXOqw/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/77UsjrSXOqw?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-69955480824673047912016-06-02T20:36:00.000-07:002016-06-02T20:36:00.956-07:00Maukah ?aku hirup panjang dan lekat udara pagi ini...<br />
sambil melihat barisan gunung beton di utara<br />
semua tampak berbeda, rasa yang dulu tak lagi ada<br />
----------<br />
menjadi pemimpin dari perusahaan dengan valuasi lebih dari 2 milyar dollar bukan perkara yang mudah<br />
dan itu semua diraih dengan perasaan hampa, tanpa asa<br />
------------<br />
aku merindukan sebuah kenyamanan<br />
yang mengajakku untuk pulang<br />
mengingatkanku untuk segera makan<br />
agar aku tak terlampau untuk sadar<br />
dan telah berada diantara awan<br />
<br />
aku merindukan sebuah kenyamanan<br />
yang mengajakku untuk pulang<br />
tertawa riang menikmati senja diberanda<br />
sambil bercerita tentang masa kerja<br />
<br />
aku merindukan sebuah kenyamanan<br />
yang mengajakku untuk pulang<br />
lantas menyelimuti diri dalam hangat kebersamaan<br />
dan berbicara diantara hujan yang tak kunjung reda<br />
<br />
aku merindukan sebuah kenyamanan....<br />
rumah...<br />
dan asa...<br />
diantara kita...<br />
maukah ?<br />
<br />
#untuk waktu yang hilang, aku rindu dirimu.<br />
<br />
<br />
<iframe frameborder="no" height="166" scrolling="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/258425483&color=ff5500&auto_play=true&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false" width="100%"></iframe>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-87173824602756248082016-06-02T00:09:00.003-07:002016-06-02T00:16:01.135-07:00Cerita<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;"><br /></span>
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Aku berkaca</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Ini muka penuh luka</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Siapa punya ?</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Kudengar seru menderu</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">dalam hatiku</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Apa hanya angin lalu ?</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Lagu lain pula</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Menggelepar tengah malam buta</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Ah.......!</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Segala menebal, segala mengental</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Segala tak kukenal .............</span><br />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Selamat tinggal ................</span><br />
<br style="background-color: white; font-family: Georgia, Times, serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; margin: 0px; padding: 0px; text-align: justify;" />
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Dari: Deru Campur Debu</span><br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Selamat tinggal </span></div>
<br />
<div style="text-align: right;">
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;">Karya Chairil Anwar</span></div>
<span style="background-color: white; font-family: "georgia" , "times" , serif; font-size: 13.12px; line-height: 20.992px; text-align: justify;"><br /></span>
<iframe width="100%" height="166" scrolling="no" frameborder="no" src="https://w.soundcloud.com/player/?url=https%3A//api.soundcloud.com/tracks/144967888&color=ff5500&auto_play=true&hide_related=false&show_comments=true&show_user=true&show_reposts=false"></iframe>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-71395101370709893872016-05-30T02:55:00.000-07:002016-05-30T02:55:14.329-07:00Sosok Inspirasi, B.J.Habibie<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/LNYUz77NN4I/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/LNYUz77NN4I?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Buat saya beliau inspiratif sekali, mulai dari masa mudanya, karyanya, hingga jasa-jasanya sampai saat ini. Dan yang terpenting, kisah cinta beliau dengan ibu Ainun, sungguh menjadi contoh kedepan.... </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-65338497720575980462016-04-14T00:05:00.004-07:002016-04-14T00:05:44.830-07:00Soak - Sea Creatures lyrics<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
The stars and moon<br style="box-sizing: border-box;" />Remind me of you<br style="box-sizing: border-box;" />I don't know what to say<br style="box-sizing: border-box;" />It might make you worse</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
I don't understand<br style="box-sizing: border-box;" />What her problem is<br style="box-sizing: border-box;" />I think she's just a fish!</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
I know you get it bad<br style="box-sizing: border-box;" />You don't deserve this<br style="box-sizing: border-box;" />And I won't put up</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
With their ignorance</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
And they tell you<br style="box-sizing: border-box;" />They love you<br style="box-sizing: border-box;" />Well the don't mean it</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
I don't think they know what they mean!<br style="box-sizing: border-box;" />I don't think they know what love is<br style="box-sizing: border-box;" />Throw it around like it's worthless<br style="box-sizing: border-box;" />Don't think they know what love is.</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
I don't get this town<br style="box-sizing: border-box;" />Neither do you<br style="box-sizing: border-box;" />We should run away<br style="box-sizing: border-box;" />Just me and you</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
'Cause I don't get the people here<br style="box-sizing: border-box;" />They're curious<br style="box-sizing: border-box;" />They don't really care</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
Sea creatures<br style="box-sizing: border-box;" />Interfere<br style="box-sizing: border-box;" />Wish they would disappear</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
They don't know what love is<br style="box-sizing: border-box;" />Throw it around like it's worthless<br style="box-sizing: border-box;" />They don't know what love is!</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
I pray for you<br style="box-sizing: border-box;" />And you know I don't like Jesus!</div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
<br /></div>
<div class="verse" style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;">
Want you to get better<br style="box-sizing: border-box;" />Please, please get better<br style="box-sizing: border-box;" />For you<br style="box-sizing: border-box;" />For me</div>
<span style="box-sizing: border-box; font-family: proxnov-reg, arial, sans-serif; line-height: 16px;"><br style="box-sizing: border-box;" /><br style="box-sizing: border-box;" /></span>Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-87067780072244796702016-04-05T04:48:00.003-07:002016-04-05T04:48:27.569-07:00dan setelahnyadan setelahnya,<br />
kita pernah terjatuh,<br />
akui saja hidupmu saat ini mungkin diluar hal yang kamu perkirakan<br />
<br />
sakit hati, jatuh, gagal, dan hal lain yang tak perlu kita lebihkan,<br />
cukup suatu hal yang kecil jika dibandingkan besarnya dunia yang ada<br />
namun, menyakitkan<br />
<br />
kita tidak pernah tahu, rencana apa kedepan yang akan kita jalani<br />
kita tidak pernah tau seberapa lama sakit hati ini akan kita rasa<br />
dan kita tidak pernah tau seberapa lama kekecewaan ini bersandar<br />
<br />
tapi kita diminta untuk bertahan<br />
bertahan dijalan yang mungkin tak akan lancar<br />
diantara rasa haru dalam biru<br />
diantara hirup udara yang penuh sesak<br />
<br />
kita akan bertahan<br />
<br />
diantara rasa sepi yang kian terjaga<br />
didalam tujuan-tujuan bersama<br />
dan didalam hening yang tak akan pernah kuungkapkan<br />
....<br />
terdapat satu keyakinan<br />
cukup satu<br />
<br />
keyakinan bahwa suatu hari nanti,<br />
kita akan,<br />
dan pasti<br />
menang<br />
<br />
<br />
<br />
---------<br />
Surabaya, 4 April 2016<br />
diantara rencana-rencana yang kita harapkan dan kesendirian<br />
<br />Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-56378298545627715462016-02-01T07:50:00.000-08:002016-02-01T07:50:35.724-08:00Selepas 24, Petang.Hujan, Jogja, 24 selepas petang.<br />
<br />
Diawali untuk hari yang dikatakan masa muda,<br />
berjajar menunggu waktu untuk ditunaikan dengan semangat,<br />
masa muda, semangatmu membara, diantara 24 tahun lamanya.<br />
itu yang mereka katakan<br />
<br />
kita tidak pernah tau, diriku tepatnya<br />
bahwa semangat akan secepat ini hilang,<br />
serasa lebih dari setengah abad<br />
melihat perjalanan yang berlalu lalang.<br />
<br />
ada, ada orang yang memberikan topeng terbaiknya ketika berada di dekat orang terdekat<br />
ada, ada yang mengadu diantara haru biru kesepian,<br />
ada, ada mereka yang bertutur kata kehilangan disebabkan karena pilihan<br />
dan ada, mereka yang melupakan bahwa ada yang menjadi diri sendiri di sekitar mereka<br />
untuk mereka,<br />
<br />
ketika pilihan akhirnya datang, bukan dadakan<br />
ketika pilihan datang, banyak pertimbangan<br />
tapi apakah kita akan terjaga ? atau justru mengutuki nya...<br />
<br />
ada banyak yang ingin aku ceritakan<br />
tentang diam yang berantakan<br />
dan sepi yang tenggelam<br />
bersama cerita keindahan dirimu dengan lainnya<br />
dalam alam waktu yang berbeda tempat dan tujuan<br />
maka apakah akan tetap ada ? dan bertahan<br />
seperti senja yang berganti malam<br />
<br />
hilang<br />
dalam kegelapan 24 jam, petang...<br />
<br />
<br />
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------<br />
#bagian dari tulisan dan berbagai projek tak kenal waktu...muFahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-4631694219144138842016-01-04T16:43:00.001-08:002016-01-04T16:43:04.839-08:00Hakikat lain, kemudahan<p dir="ltr">Jumat Minggu Terakhir, November. Masjid Biru, Turki.</p>
<p dir="ltr">"Perjalanan ini seperti biasanya, berbekal google maps, dan rasa ingin tau. Tiga jam penerbangan menuju bekas Emporium Ottoman dari negara tempat belajar tidak terlalu lama. Mungkin liburan ini adalah liburan tersingkat karena hanya satu hari berkeliling kota. Dan itu sudah cukup untuk sebuah perjalanan kesendirian tanpa ekspekstasi memori dengan teman perjalanan."</p>
<p dir="ltr">-----</p>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-44794780131047675412015-11-25T09:34:00.001-08:002015-11-25T09:34:34.572-08:00Hindar<p dir="ltr">Aku sadar...</p>
<p dir="ltr">Aku mulai menghindar,</p>
<p dir="ltr">Pergi untuk memudar.</p>
<p dir="ltr">Dan saat kau sadar,</p>
<p dir="ltr">Aku telah hilang.</p>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-77486305785586782302015-11-06T06:42:00.001-08:002017-09-11T06:50:44.580-07:00Tentang hal lain, Perubahan.Jumat, 7 November 2015<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Malam ini benar-benar jenuh, seperti biasa, hanya menghabiskan waktu sendirian untuk browsing dan mencari event-event terdekat yang menarik untuk dijangkau. Tetapi tidak ada yang menarik, yang jadi fokus sekadar event <i>jobfair </i>yang akan dilaksanakan disebuah kampus swasta malam minggu ini. Yak, tiba-tiba handphone jelek ini akhirnya rusak lagi dan kemudian, berhentilah saya untuk melakukan browsing-browsing lagi dan saya hanya bisa <i>ndlangop. </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Yowislah</i>.....</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dan kemudian saya memutuskan untuk keluar rumah sejenak, menjangkau sudut kota Jogja dengan adik-adik lucu dan gemes yang sibuk jalan-jalan ke berbagai cafe yang menjamur di Jogja setelah 5 hari terakhir lelah dengan kuliahnya #curhatan pribadi. Tetapi justru masa masa kuliah itu adalah masa yang paling indah, tidak ada yang tidak indah, ya mungkin yang tidak indah adalah masa dimana ketika uang saku menipis, sehingga pintar-pintarnya kita memastikan menu dan hiburan tetap terpenuhi sampai kiriman datang lagi, haha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
balik lagi ke adik-adik gemes, eh salah, ke topik awal tentang cerita hidup, jadi sudah semenjak 6 bulan ada planning yang indah-indah, tetapi sedikit tertunda karena mungkin disiapkan hal lain yang lebih indah oleh Maha Pemilik Hidup, dan ya malem ini setelah sendirian jalan-jalan di kota Jogja, #akibat teman pada sibuk, dan pacar juga (emang ada yang mau?) haha akhirnya saya memutuskan untuk mencari wife eh wifi di salah satu cafe teman yang juga banyak dedek gemesnya., dan akhirnya saya kembali membuka kembali blog dan membaca sekilas caption tentaang.......teretetetetet. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><i><span style="font-size: large;">Pernikahan*</span></i></b></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">perlu banget di bold dan diberi baris khusus, secara umur sudah cukup tetapi masih ada kewajiban yang perlu dipenuhi dan sudah banyak teman mengirimkan undangan pernikahan-pernikahan mereka ;))</span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya saya membaca blog tentang lokasi pernikahan <a href="http://www.cumilebay.com/2015/10/bali-menikahlah-dengan-ku.html" target="_blank">disini</a> , blog milik salah satu blogger necis yang pergi-pergi dengan dalamannya tetapi blm membaca tentang berita pernikahannya (semoga masnya segera dilancarkan, hehe. *peace) . Juos ! itu yang terpikir setelah membaca tentang lokasi pernikahan di bali dengan konsep <i>garden party</i>. Disitu memang disuguhkan <i>hospitality </i>dan lokasi yang juara (gatau harganya gimana). Nah dari lokasi disitu, jadi inget deh rencana dengan pasangan untuk melaksanakan moment sakral sekali seumur hidup dengan konsep <i>garden party</i> dilokasi tersebut, (Mohon doanya semoga duitnya segera terkumpul) Aamiin...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terlepas dari itu, tiba-tiba kembali sedikit topik yang lebih serius tentang hidup, perubahan dan pernikahan #tsah. Ya kita sebagai manusia biasa pasti boleh saja menuliskan rencana-rencana tersebut, namun hanya Tuhan yang memiliki hak untuk memberikan yang terbaik untuk kita. Ya kita memiliki rencana yang super indah menurut kita, tapi saat semua harus berubah ? mau gimana lagi, yakin aja bahwa rencana yang diberikan Tuhan Maha Sempurna. Perubahan itu sesimpel suasana yang dulu dirindukan untuk sebuah tawa bersama tentang rencana-rencana kita. Saya benar-benar rindu sebuah obrolan yang manis dengan seorang yang sangat spesial untuk menghabiskan waktu kedepan. Tetapi saya sadar, dirinya memiliki kehidupan sendiri dan mimpi-mimpi yang dia inginkan dan mungkin penggenapnya saat ini orang lain. lantas....ya saya hanya bisa mojok disini sendiri nulis topik galau tentang nikah. hahaha.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Balik lagi sedikit serius, kita memang tidak pernah tau apa yang terjadi kedepan, yang bisa kita lakukan hanya berusaha dan berdoa, (semoga saya ada didalam doa dan usahanya) aseeek. haha. dan pasrahkan setelah itu kepada pemilik hidup, Tuhan Yang Maha Esa. Berusaha mencari Modal (duit) untuk bisa nikah disitu juga perlu dilakukan bro, tempat spesial untuk orang spesial yang kita harapkan jadi pasangan kita kedepan. Aaamiiin.... karena jaman sekarang pada realistis, hahaha. Dan saya realistis mindernya saat saingannya orang orang yang berlebih secara masa depan dan harta. Karena saya tau, itu semua bisa membuat manusia merasa lebih nyaman. #penganut paham hidup karena cinta pasti pada protes. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yaa, saat ini yang saya syukuri setelah sedikit perubahan suasana 6 bulan terakhir yang terasa dan kesendirian hati yang benar-benar terasa sakit (lebay, mojok dikamar) saat ini saya bersyukur (meskipun masih sendiri main-mainnya) tapi saya dapat suasana yang positif itu lagi, dimana musik tawa dan obrolan obrolan dan canda dari positifnya pemuda-pemudi disini tentang idealisme benar benar mengobati. Ditambah secangkir campuran sepertiga kopi, susu, dan cream ini terasa lebih maknyuuuss.... aku benar-benar rindu suasana ini. Dan yang kurang cuma satu, orang spesial disebelah yang bisa diajak ngbrol bareng tentang topik-topik ini (baca:nikah) haha. <i>Well, good convos with the loved ones is more than peeeeeeeeerfeeeeeeeeect...</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
pada akhirnya, sedikit quote dari orang yang dianggap romantis karena novel romeo dan julietnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<span style="background-color: white; color: #181818; font-family: "georgia" , "times new roman" , serif; font-size: 14px; line-height: 18px; text-align: left;"><i>“Do not swear by the moon, for she changes constantly. then <b>her </b>love would also change.”</i></span></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: left;">
Bahwa semuanya berubah, *eventhough I hope she's never changes with her love to love me *hasah.<br />
Cuman yang namanya perasaan, kita ga pernah tau, haha... dan pada akhirnya semua punya jalannya masing-masing, semoga perubahan itu positif ! amiiin...</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Goodnight dan selamat menikmati</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
#cheers, Serae, Jogja, 9.42 PM</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-3298708426229385282015-10-06T22:27:00.001-07:002015-10-06T22:27:24.205-07:00Cukup dilengkapi dengan sebuah musikSemenjak semesta berubah, warna diharapkan ada.<br />
<br />
Kita baru saja berjalan dalam sebuah kenangan panjang dengan sebuah musik ditenteng dilengan<br />
cahaya ufuk timur menjelang, kita bangun 2 jam lebih awal daripada disana.<br />
aku mendambakan terang, sebuah kebahagian tanpa kekhawatiran<br />
sebuah kenyamanan dari pelukan pelukan tanpa topeng<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe width="320" height="266" class="YOUTUBE-iframe-video" data-thumbnail-src="https://i.ytimg.com/vi/VOZyneTp_T8/0.jpg" src="https://www.youtube.com/embed/VOZyneTp_T8?feature=player_embedded" frameborder="0" allowfullscreen></iframe></div>
# cerita singkatFahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4772409662333505241.post-91029131989905814672015-09-17T04:23:00.003-07:002015-09-17T04:23:56.815-07:00GeloraSenyum merah merekah bergelora<br />
berwarna dan bermakna,<br />
bukankah kita datang untuk memberikan arti ?<br />
arti optimisme dari para penerusnya<br />
----<br />
kita mulai menyadari adanya sebuah makna<br />
perbedaan datang untuk menjadi suara<br />
suara yang memperkaya sebuah imajinasi dunia<br />
tentang bangsa yang besar di khatulistiwa<br />
<br />
kita datang untuk saling menggenapkan<br />
menghadirkan jiwa-jiwa yang bersatu dalam sebuah keyakinan<br />
keyakinan akan bangsa besar yang merdeka<br />
tanpa tekanan dari negeri-negeri seberang<br />
<br />
seperti apakah sebuah optimisme ?<br />
tanya mereka yang tenggelam dalam sebuah asa lantas pergi<br />
kita akan jawab mereka dengan pasti<br />
bahwa optimisme itu, adalah gelora yang akan tetap membara<br />
meskipun suara-suara itu akan dibungkam<br />
tapi mereka akan tetap ada dalam keabadian<br />
<br />
dan lantas, mereka kembali berseru, dapatkah sebuah bangsa akan abadi?<br />
kita lantang bersuara, kita pasti ! abadi<br />
dalam hunian hunian rumah positif yang terus timbul<br />
dalam perbedaan yang saling menghormati<br />
dan dalam semangat pemuda-pemudanya<br />
untuk tetap...<br />
bergelora....<br />
bersatu...<br />
menjadi satu...Fahmi Maulanahttp://www.blogger.com/profile/05488509491886573618noreply@blogger.com0