layar hitam
(perlahan memperlihatkan masjid)
(suara adzan)
cut to
(awan petang)
(suara adzan masih berlanjut)
narasi : "kadang langit petang lebih indah dari terbitnya pagi, mulai menggelapkan namun membawa kebaikan dan menyembunyikan wujud buruk yang ada pada negeri ini"
fade in
seorang mahasiswa sedang melihat awan sambil menunggu adzan selesai
mengambil air wudhu kemudian solat
fade out
layar hitam
(orang-orang keluar dari masjid sehabis solat)
mahasiswa berkumpul, berbincang ringan selepas solat sambil bersalaman.
bicara tentang isu korupsi
lantas penebangan hutan
ketidakadilan
penindasaan.
dan mereka berusaha untuk merubah keadaan jadi lebih baik.
(semangat diperlihatkan)
(ekspresif)
fade out perlahan
layar hitam
cut to
(suara adzan magrib masih berlanjut)
(picture, masjid. Slowly zoom in ke serambi masjid)
(zoom in k salah satu mahasiswa yang masih tertidur di serambi)
fade out.
Cut to text
"Semoga bukan hanya mimpi."
Layar Hitam
end-----
#Terinspirasi naskah yang di bukukan dalam film GIE
banyak lupa detail.
Friday, 15 March 2013
Tenang dalam Sepi
Jumat, 15 Maret.
12.20
Sejenak udara siang sudah berubah kelam. Doa mulai terucap, di salah satu masjid Institut di Negeri Timur Jawa.
-
Udara Hening datang, magrib menjelang...
19.20
Ya biasanya aku berjalan pelan berjejal bersama kendaraan dan panasnya hiruk pikuk kota metropolis kedua, Surabaya.
Tapi malam ini, ada yang berbeda, sangat berbeda.
Mendung turun bersama hujan tadi siang mendinginkan kota ini. Sungguh sangat sejuk. Berbeda dari biasanya...
dan ketika matahari menjelma menjadi bulan, hujan masih perlahan mendinginkan kota ini.
Membuat orang-orang terjebak di gedung tinggi penghalang langit terburu-buru untuk pulang
atau membuat mereka yang sudah nyaman dalam kasur tebal, kembali menarik selimutnya menghangatkan...
ahhh....
benar-benar tenang malam ini.
kota ini tak sepadat biasanya. Malam menggantikan terang kepanasan tiap hari. dan rintikan hujan menghapus pengap asap industri. Sejuk. Sungguh sejuk
Kota yang cukup panas ini lantas menampakkan kecantikannya dalam malam.
berhiaskan lampu taman warna warni penghibur hati,
daun berembun berteteskan air hujan tadi siang,
dan tanpa suara klakson bising terburu dari berbagai kendaraan
hirup udara segar malam
sungguh menyejukkan...
kota ini menampakkan keindahan dan kesejukkan pada malam hari ini. Bertemakan kesendirian tp cukup ditemani oleh suasana kota Indah ini. Surabaya....
aku harapkan kau seperti ini :)
#sambil memesan bebek goreng penyet langganan pinggir jalan, dan menyeruput teh panas.
Alhamdulillah.
12.20
Sejenak udara siang sudah berubah kelam. Doa mulai terucap, di salah satu masjid Institut di Negeri Timur Jawa.
-
Udara Hening datang, magrib menjelang...
19.20
Ya biasanya aku berjalan pelan berjejal bersama kendaraan dan panasnya hiruk pikuk kota metropolis kedua, Surabaya.
Tapi malam ini, ada yang berbeda, sangat berbeda.
Mendung turun bersama hujan tadi siang mendinginkan kota ini. Sungguh sangat sejuk. Berbeda dari biasanya...
dan ketika matahari menjelma menjadi bulan, hujan masih perlahan mendinginkan kota ini.
Membuat orang-orang terjebak di gedung tinggi penghalang langit terburu-buru untuk pulang
atau membuat mereka yang sudah nyaman dalam kasur tebal, kembali menarik selimutnya menghangatkan...
ahhh....
benar-benar tenang malam ini.
kota ini tak sepadat biasanya. Malam menggantikan terang kepanasan tiap hari. dan rintikan hujan menghapus pengap asap industri. Sejuk. Sungguh sejuk
Kota yang cukup panas ini lantas menampakkan kecantikannya dalam malam.
berhiaskan lampu taman warna warni penghibur hati,
daun berembun berteteskan air hujan tadi siang,
dan tanpa suara klakson bising terburu dari berbagai kendaraan
hirup udara segar malam
sungguh menyejukkan...
kota ini menampakkan keindahan dan kesejukkan pada malam hari ini. Bertemakan kesendirian tp cukup ditemani oleh suasana kota Indah ini. Surabaya....
aku harapkan kau seperti ini :)
#sambil memesan bebek goreng penyet langganan pinggir jalan, dan menyeruput teh panas.
Alhamdulillah.
Subscribe to:
Posts (Atom)