Sebuah malam terlihat menawan saat dirinya memejamkan matanya
tanpa terusik sedikit sentuhan yang bahkan nyamuk terbang tak akan terasa
ada mata diantara mereka yang menghamba pada iri yang kemudian mereka sebut takdir
kepercayaan sepenuhnya datang saat yang menahan mati ditelan waktu
aku sendiri tak tahu apa yang aku katakan
sejenak
seperti berjalan kembali ke awal
lantas untuk apakah hidup ?
sebuah penghambaan pada nurani ?
atau kata-kata suci dari seorang bajingan masa lalu dengan egoisme tingkat dewa
ASU
itu, simpan mulut manismu, harapanmu, dan imajinasi yang dikatalis
akan mati, hilang beruap seperti kawan mati ditelan sahabatnya sendiri
ahh, saya membenci sebuah harap berhati palsu datang seperti serigala menusuk kalbu
lihat, kembali dari dirimu, cukup sempurnakah kata-kata kau persembahkan untuk dunia yang akan kau bawa ?
para pejabat korup berujar menelan para pelajar dengan pena suci dengan bayaran seratus ribu rupiah
mengatakan hal itu enteng karena mengemis pada generasi sebelumnya
ahhh dunia macam apa ini ?
apapun tujuanmu dari kata dan tulisanmu
semua seperti sampah yang akan membusuk !
dunia tai kucing,
lantas ? kau mau tukarkan kebahagiaanmu nanti untuk mati hari ini ?
ahh
sudahlah...
kau tak akan mengerti....
# 00.12 pagi, bersama cerahnya dirimu dalam "buruk wajahku" . Setidaknya, aku tau kau memujiku dengan kalimat itu. haha. Semoga. Selamat tidur.