Saturday, 30 May 2015

Kuingin berbagi cerita, tapi pada siapa ?

Angin sepoi sepoi menyapa pagi di tepi pantai
kota ini berjubel dengan hiruk pikuk pedagang ikan bergabung dengan korporasi minyak besar
ada beda yang terasa, begitu dengan rindu terngiang

banyak cerita yang ingin dibagi
seperti pada mulainya hari
ada indah yang ingin dicerita
tapi pada siapa?

ah kata mereka kita harus sabar
"dan lalu bawa aku pergi"
ketika tidak ada tempat cerita dan berbagi
pada jarak-jarak yang menjadi kosong
tanpa arti

aku kehilangan arah dan tujuanku
semenjak rencana tak lagi berarti
jalan-jalan yang sunyi
tanpa tawa lepas yang membahagiakan
dan lalu, kepada siapa aku berbagi?




Thursday, 28 May 2015

Mungkin, kita sedang bijak

Selepas pandang, matahari mulai jatuh ke barat di belahan Indonesia Timur, sembari mendengarkan berita tentang "terompet dari langit" yang sempat dilansir di CNN Indonesia yang terdengar di belahan dunia lain. Hmm... terlepas itu nyata atau tidak, yang kita tahu, hidup ini semu.

yang kekal ? mungkin sebuah penyesalan....

seperti halnya sebuah lara, jatuh, tidak terima, atau sakit-sakit yang lainnya, seperti hidup, ini semua sementara. Semua hilang silih berganti bersama waktu yang berlari,

lantas... ?
apa yang kau banggakan dari kenyaman-kenyamanan itu ?


hmm..

ini semua bukan tentang pencapaian atau pembuktian diri. Tuhan menitipkan kemampuan ini untuk apa ? itulah pertanyaan yang harus dijawab.

Semenjak itu lamunan ini berakhir
 -------------------------------------------------

Sorong, 28 Mei 2015

aku merindukan mereka orang-orang terdekatku, sangat merindukan mereka.

Monday, 25 May 2015

Rasa Acuh yang Membungkam

Letih, beberapa hari terakhir senja terlihat tak mendukung dengan perjalanan
rencana?
ah sudahlah, lupakan !
yang kulakukan kini hanya berjalan
itu saja sudah untung !

ahh, energi negatif ini terasa,
sepertinya mereka acuh tak acuh dan semakin tak perduli
teriak pembangunan tapi mereka bungkam ketika diminta berdiri paling depan
datang dengan konsep segudang dan tetap hanya infantri - infantri yang melakukan

aku ingin melanjutkan hari demi hari dengan ketenangan
dan hari dimana semua berjalan
tanpa rasa sakit akibat penolakan
atau ingin menjadi diri sendiri
tanpa harus "seragam:"

Monday, 18 May 2015

Ah...Aku Rindu

Ahh... aku rindu, pada sebuah kecupan hangat kala itu
sebuah pertanda bahwa semua akan baik-baik saja
kecupan hangat dari Perempuan terbaik di dunia
yang tau bahwa kita akan bisa melewati ini semua
sebuah kecupan yang mengingatkan bahwa semua akan indah pada waktunya
sebuah kecupan yang memberikan keyakinan bahwa dirimu mampu melewatinya
sebuah dukungan tanpa kata
yang lembut namun nyata
....
ahh aku rindu, pulang dalam sebuah keluarga hangat yang penuh canda
rasa saling mendukung yang berbeda
sebuah waktu yang selalu diberikan ditengah kesibukan
dan bentuk-bentuk lain yang menguatkan
....

ahh aku rindu, pada sebuah perhatian-perhatian kecil tanpa kata-kata
yang bahkan sekarang, aku rindu kata-kata yang tak pernah terucap itu
halo, selamat pagi, sudahkah kau sarapan hari ini ?
lapaar....tapi batin ini selalu kenyang.
haha
...
mendadak penjelmaan ini selalu ada
pikiran buruk selalu melanda
lantas tak ingin kubiarkan
dalam kenyataan dan hingap kesibukan
bahwa entah siapa yang akan kita perjuangkan
jalan apa yang kita pilih untuk kebahagiaan
....

ahh semua semu,
ditutup dalam racun-racun dunia
seperti tak pernah hidup dalam kenyataan
perjalanan ini terlalu singkat
hmmm
aku rindu

ocehan-ocehan itu, yang kini tak lagi ada
yang kini tawa itu berganti perlahan dengan sebutan nama yang lain
dilingkungannya, dalam asanya,
atau rindu membuatnya terlalu beku ?
untuk berkata dalam ucapan yang tak pernah aku tau ?
ahh
rindu...aku rindu

semua memberi arti, termasuk perjalanan hidup yang masih coba aku pahami
bahwa waktu memberikan jawaban
atas sabar atau sombong yang kita berikan
dalam tiap-tiap diam yang diungkapkan
seperti sedia kala
saya hanya mampu berkata
yang pada akhirnya
tak akan kau mengerti dan lantas
menguap begitu saja

....

6.01 lebih 2 jam.

#Sorong, April 2015

Saturday, 9 May 2015

Pada Suatu Ketika

Pada suatu ketika, akan datang keheningan. Selayak pandang dalam kenyataan
keindahan ? berbaur dalam benih-benih ketidakjelasan
terkadang semua disalah artikan,
sampai pada suatu ketika.

akankah ada warna ? dalam selimut hitam tanpa angan
dalam ratapan bahagia yang berujung disebuah jalan
akankah ?
cahaya kemenangan datang ?

pada suatu ketika semua akan berbeda
jika hari ini tetap sama
akan ada yang berubah dalam ketetapan
pada suatu ketika
kita tidak akan mengerti
atau justru menemukan jawabannya yang sebenarnya.