25 Oktober,
Refleksi, kita awal berdebat knp kau memilih jalan tersebut.
Sebenarnya, diriku yang memulai. Tp itu juga teruntuk dirimu
Tak sepenuhnya kubiarkan mata2 rubah itu tajam memandang keindahanmu.
Bersembunyi dibalik pencapaian yang mungkin, …. YA! Itu benar pencapaian, tp merobek disatu sisi hati yang lain.
Lantas kau tetap kukuh dengan pencapaianmu, yang tak memperdulikan orang yang meperdulikanmu
Setidaknya aku katakana dan tak mencoba menghilang tiba – tiba tanpa kabar.
Dalam keheningan....
Dan lantas memuntabkan nafsu amarah terpendam, rasa kesakitan.
Dirimu di atas batas rasa terjauh yang mampu dijangkau akal.
Pikiranku tak mampu tau apa itu perasaanku padamu.
Setitik asa melampau malam dan tak pernah tau apa itu rasa.
Aku aku aku tetap akan dengan apapun alasanku,
Aku kau aku kau, tak merasa hal yang sama dan memungkirinya.
Apa itu apa itu kau dan aku ?
Seperti senja di pelupuk mata yang lari entah kemana.
Lantas ungkapan, rasakan hardikan dan hilangkan kematian menembus sukma.
Dan mati entah kemana- lagu itu, mengalun sendu
Kaa=ta- yang kudapatkan, #listening MONO – moonlight
No comments:
Post a Comment