Tuesday, 14 May 2013

Monolog Pagi Hari


Diluar benda besi lebar lonjong berkecepatan penuh diisi orang-orang yang menyebutnya gerbong., hujan masih mendinginkan mereka dari rutinitas senin pagi.

Mendung, semenjak aku berkemas dari pukul 4 shubuh terpaut menjaga sampai kini.

Dan kita yang menguap nyaman dalam selimut tebal dimasing-masing kursi bernomor tampak hirau tak peduli.

Sementara diluar…masih ada yang dingin menjaga kehangatan dalam pelukan ubin lantai stasiun.

Menjaga anak-anak tetap dalam mimpi paginya saat orang-orang berseragam meniup peluit dan mengatur jalannya kereta.

Atau saat para pebisnis memulai perjalanan panjang untuk menemui rekan kerja dan sebuah kertas bermaterai tanda perjanjian bernilai jutaan rupiah.

-         -  Kita…semua berbeda dalam memulai pagi, begitu juga dengan rejeki yang kita dapati. Namun kita para pemilik mimpi, semestinya saling melengkapi..


#Gerbong restorasi, dengan indomie.11 siang. 

2 comments:

  1. Cak, sing terakhir, indomie. Menghancurkan diksi-diksi yang tersusun rapi di postingan ini. Hehehehehe. Selamat pulkam broo

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahaa.pas gitu. restorasi dan indomie

      Delete