Sunday, 23 June 2013

Malam

Tuhan....
aku bersimpuh,
aku kalah,
aku menyerah,
.....
-----------------------------------------------
untuk dosa para penjajah darah bangsa sendiri
untuk bau busuk pemberontak Keadilan di Negara Selatan
untuk suara tikus gorong-gorong yang tinggal di Istana
untuk serigala yang dikebiri...

Kesakitan tak pernah pasti,
Hutan kelam masa lalu dan mereka yang dibawa tak menyadari
Hujat...
Hujat saja ! teriakan kebengisanmu, kebencianmu
pada darah suci yang teraliri tirani
Bangsat !

Aku tak sudi mencaci dirimu lagi !
biar kesakitan yang melandamu membalasnya.
Cuhhh !
biarkan dunia tetap hitam dan tenggelam
Anjing !
dan Superman akan datang lantas menyelamatkan
sebelum ditelan lubang hitam
Dirimu !
tak pantas untuk siapapun...
bahkan untuk dirimu sendiri !

---------------------------------------------------

Tuhan, ampuni dosaku
ampuni cacianku pada diriku sendiri
aku tak ingin
buku penuh dosa setahun ini dibawa ke Langit-Mu
Ampuni aku Tuhan.

Aku tak akan pernah mampu membayar dosa dengan kesakitan
tp aku juga tak akan pernah pantas...
bersanding dengan bidadari-bidadari saat tubuhku kotor seperti ini...

Tuhan, beri aku waktu, membersihkan diriku yang kotor ini.
maafkan aku Tuhan

dan sementara itu
terbangkanlah bebas bidadari-bidadari itu...
biar bertemu dan bersanding dengan penjaga berjubah putih kedambaan
seperti bulan terang malam ini yang kau anugerahkan
mendekatkan jalan mereka pada pangeran negeri seberang

dan jika waktu dan Engkau menghendaki
bidadari akan ada disampingku,
maka
mudahkanlah...
dan sebenernya saya tak ingin ada dalam seperti ini, tapi ini juga karena kesalahanku
aku mohon maaf Tuhanku
bersimpuh pada jalan-Mu
Pasrah.....

-----------------------------------

#menghidupkan malam, kesakitan, dan warung nasi goreng pinggir jalan. sahur.

No comments:

Post a Comment