Wednesday 5 June 2013

Pengharapan Penerus (1)

Ada sebuah cerita,
cerita tentang pengharapan
bidadari penentram hati, dan sebagaimana semestinya. Atau mungkin seharusnya.

Perempuan-perempuan itu, makhluk paling lembut, dan aku minta sebuah usaha untuk membangunkan kembali keindahan yang kalian miliki dikemudian hari

Perempuan-perempuan itu, bersekolah lah setinggi-tingginya, Ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari pendidikan formal, terapkan dalam kehidupan informalmu, dan sebaliknya. Dan meskipun suatu saat nanti kalian menjadi ibu rumah tangga dan secara mata manusia kalian tidak berkarir. Kalian tetap yang paling indah.

"generasi yang cerdas, lahir dari ibu yang cerdas - Dian Sastrowardoyo

tentu semua lelaki mengingkan itu, penerusnya terlahir dari calon ibu yang cerdas, seorang yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Termasuk diriku.

Perempuan-perempuan itu, menjaga makanan yang mereka makan, pola makananya. Ya mereka benar-benar teratur dalam menjaga makanan yang mereka konsumsi. Untuk nanti, menyiapkan rahim terbaik untuk generasi penerus terbaik. Makanan kini terlalu banyak racun, sakarin, zat pewarna sintetis, karsinogen, dan lainnya mudah ditemukan. kalian tak inginkan generasi penerus lahir dari rekayasa senyawa kimia?

Perempuan-perempuan itu, tidur teratur, bangun sebelum fajar. Ya mereka bangun sebelum fajar menyelesaikan pekerjaan mereka, memastikan semua sudah disiapkan untuk hari yang lebih baik, serta mereka sadar udara pagi bagus bagi kesehatan mereka. menjaga tubuh, pikiran, dan kebiasaan mereka, untuk generasi penerus yang lebih baik

Perempuan-perempuan itu, olahraga teratur, bersepeda mungkin ke kampus, atau mungkin mengambil anak tangga untuk menuju kelas mereka dikampus. Ya setidaknya mereka menjaga agar aliran darah mereka tetap lancar dengan olahraga.

Perempuan-perempuan itu lebih lembut dari kapas, tinggi budi pekertinya, terjaga kata-katanya.....(2)

No comments:

Post a Comment