Tuesday 10 September 2013

Elegi akhir semester

"Sepertinya saya tidak akan tidur cepat hari ini
dan seperti biasa, bangun kesiangan..."

_________________________________________________________________________________

Well, mahasiswa semester akhir ini berharap-harap cemas atas nilai ujiannya yang segera akan keluar. Dodi Priansyah Priambudi, sebuah nama ia cari bersama 3 orang lain yang menjalankan ujian akhir dan menunggu waktu menjawab seberapa besar nilai yang Ia dapatkan agar dapat lulus.

"Yeahhhh, LULUS dengan Nilai A !" teriak D panggilan akrabnya.

"Selamat ya cuks !" sambit Reni dengan jemari tangan membuka ke pundak sahabat Kuliahnya ini.

"Semenjak gw kenal lo, gw yakin lo bakal lulus skripsi dengan nilai ini" Mimik wajah Reni berbinar

"Ahhh bisa aja lo, ngomong aja lo yakin klo gw skripsi kelar fix 4 tahun, bukan 3,5 tahun kan?" Nyinyir Dodi sambil menepuk balik pundak Re.

Re : "Haha, ya soalnya gw tau, lo kan aktivis D, aktivis tp g pernah dikampus, banyak banget kenalan lo dan pengalaman lo gara2 untungnya jadi mahasiswa, mana mau lo nglepas status mahasiswa lo 3,5 tahun ! " Balas Re sambil tertawa

D : "Tau aja lo Ren, gw kenal lo kan jg karena masalah ke-aktivis-an, jadi sama aja secara g langsung lo juga aktivis !"

Re : "Iye bawel, paling egak skg lo uda kelar kuliah bawa pengalaman dan relasi seabrek, dan DAPET NILAI A !!! traktiran woy traktir !"

D : " Beres ! tahu bakso depan kampus lo kan ? "

Re : " Plus es cream chocoforesst kesukaan gue ya " (senyum merayu andalan Re)

D : "Iye bawel, traktiran minta plus plus deh lo " (muka masam karena yakin uang berwarna biru di dompetnya bakal berkurang banyak)

Reni, sahabat Dodi saat masuk kuliah ini bener2 ngerti selera Dodi, awal ketemu juga gara2 dua2nya sama-sama aktif (red:ngeksis) ikut komunitas-komunitas atau event2, mulai dari musik, sampe ke pameran benda antik dan pernah ada pameran lukisan tentang kamasutra ribuan tahun yang lalu dan karena gambarnya mereka langsung ngerti itu tentang apaan.

Well, semua itu berawal dari persahabatan yang cukup erat. Ketemu sama2 sebagai aktivis, dan kebetulan jadwal kesibukan mereka sama. Meskipun, ada acara, acara mereka sama karena masih satu kampus. Bahkan mereka satu jurusan.

tapi disemester-semester akhir, Reni sempat mengalami dilema. Entah apa itu kamus dalam arti dilema. Tapi kenyataannya Reni seperti ingin mengungkapkan hal yang lebih pada sahabatnya D. Perasaan yang tak pernah tau itu berisi sesuatu yang dianggapnya penting. Menyeruak jadi tak karuan semenjak semua itu datang. Reni penghapal perasaan tau benar apa yang ia mau, tapi...tak mampu mengungkapkan....

________________________________________________________________________________



No comments:

Post a Comment