Monday, 23 September 2013

Its on your side


Come on, oh my star is fading 
And I swerve out of control
If I, if I'd only waited
I'd not be stuck here in this hole 
Come here, oh my star is fading
And I swerve out of control
And I swear, I waited and waited
I've got to get out of this hole

But time is on your side, its on your side, now
Not pushing you down, and all around
It's no cause for concern

Come on, oh my star is fading
And I see no chance of release
And I know I'm dead on the surface
But I am screaming underneath

And time is on your side, its on your side, now
Not pushing you down, and all around
No it's no cause for concern

Stuck on the end of this ball and chain
And I'm on my way back down again
Stood on the edge, tied to the noose
Sick to the stomach

You can say what you mean
But it won't change a thing
I'm sick of the secrets
Stood on the edge, tied to the noose
And you came along and you cut me loose
You came along and you cut me loose
You came along and you cut me loose


- Amsterdam, Coldplay.


Wednesday, 18 September 2013

Tentang Hati

Tentang hati,
apakah ada hati yang akan saling memahami tanpa harus berkata
hati yang tetap mengerti tanpa harus berucap dikala malam tak lagi menemani?

apakah ada hati dari mereka yang tak akan hilang tanpa harus melarang,
hati yang akan tetap terjaga tanpa dikekang,
hati yang tetap mengabdi tanpa harus ditinggikan,
dan bahkan hati yang tetap berwujud dikala semua saling menurunkan?

aku tak pernah mengerti semua bidadari yang turun ke bumi untuk membahagiakan kami.
bahkan satupun dari mereka!
pikiranku terlalu rendah untuk mengerti bahwa mereka berasal dr tempat tertinggi.
diriku terlalu tua untuk tau bahwa mereka akan selalu ada karena, abadi...

kami yang diracun laba-laba hitam berkaki panjang akan bertekuk lutut pada materi dan keanggunan dunia malam,
tapi mereka, bidadari suci masih menjaga sampai senja dan menguatkan hingga mentari pagi menjelang....

membawa kita dan mengatakan, "aku akan menjagamu bersama lautan egomu yang ditampung dalam kelembutan diriku.
tanpa harus dirimu tenggelam dan kemudian terbang kering kerontang."

"aku akan menjadi penyeimbang siang panas emosimu dalam sejuknya hawa pagi hari"

"aku akan menjagamu dari dinginnya angin artik meskipun aku terbakar menjadi kayu dan lantas berubah abu."

"itu semua untuk menjagamu"

dan aku, hatiku, ingin tau itu...ada.

Friday, 13 September 2013

Drown

Yarlung Tsangpo River, Tibet.
7 pagi.

Aku tenggelam, kedalam kesunyian.
seperti nafas yang perlahan berhembus
dingin...
udara pagi tepian sungai milik celah Gunung Kailas membawa sesak
sakit seperti tak karuan
tapi saya menikmati
pertapaan kesendirian diri

sebenarnya, hangat lebih menyenangkan,
bersama teman seperjuangan
atau kekasih dari selatan
yang menunggu bersama keagungan Himalayan
bersama doa para pertapa Budha

seandainya, itu semua ada....
tak perlu lagi takut akan tersesat angan Gyala Peri
diatas puncak kedua yang akan ditaklukan
bersama
bukan dalam kesendirian.....

----------------------------------------------------------------------------------

sebelum melanjutkan kayak bersama teman
diinspirasi oleh http://www.outsideonline.com/

Thursday, 12 September 2013

Untitled

Ini bukan malam yang sepi meskipun bulan hanya menyinari dari balik awan...

***

Dewi berjalan ke arah jendela, memandang sayup bulan yang berbentuk seperti kantong doraemon. Film kesukaannya waktu kecil. 
Ya! waktu kecil, 20 tahun yang lalu. Sekarang, Dewi mulai berpikir tentang hidup, bukan tentang sahabat Nobita yang bisa mengeluarkan pintu kemana saja, bukan lagi tentang Robot semi kucing yang dapat membantu nobita kapan saja.

Dewi sekarang sudah dewasa, memikirkan semua kemungkinan, mulai menghitung waktu dan kesempatan, mulai berusaha mengisi impian-impian. Dunia seperti berubah 180 derajat menuju kenyataan-kenyataan yang menunggu dari mimpi menjadi diwujudkan. Apakah dunia menjadi semakin menakutkan ? apakah jika nanti terjadi sesuatu yang berbeda dan sulit, akankah doraemon datang menolong ?

hidup tak seperti impian-impian kosong dalam perkataan
wujudkan dengan usahamu, jatuh dan lantas bangkitlah........


#selamat bulan sabit .

Tuesday, 10 September 2013

Daur Baur - Pandai Besi


Di rubrik musik kali ini, kita bakal bahas tentang re-make songs from ERK. Pada tau Band Efek Rumah Kaca? Band yang terdiri dari tiga orang yaitu Cholil (Lead Vocal, guitar) Adrian (Backing Vocal, Bass) dan Akbar (Backing Vocal, Drum) memilih jalur sebagai grup musik indie. Mereka yang berasal dari Jakarta ini lebih sering memotret mengenai keadaan sosial yang ada dimasyarakat untuk dituangkan dalam lirik lagunya.
Sampai sekarang mereka udah mengeluarkan dua album (Efek Rumah Kaca 2007) dan (Kamar Gelap 2008) serta masih berproses untuk melanjutkan ke album ketiga.

Sembari menunggu cukup lama release album ketiga. Efek Rumah Kaca memberikan suguhan baru dengan me-remake lagu-lagu lama mereka dalam wadah bernama Pandai Besi bersama beberapa musisi. Mereka meng-aransemen lagu lama mereka menjadi sesuatu yang berbeda dan diberi nama "Daur Baur" untuk kumpulan lagu-lagu tersebut.
Dengan lirik dan judul yang masih sama, ERK melalui Pandai Besi memberikan nafas dan semangat yang berbeda melalui aransemen barunya. Direkam di Studio Lokananta, Solo, dan secara Live bersama musisi lainnya, memberikan warna yang lebih hangat dan energi yang berbeda ketika mendengar lagu-lagu aransemen mereka.

Seperti pada lagu Debu-debu berterbangan, ada energi yang lebih tenang dalam aransemen yang baru namun tetap energik. Efek Rumah Kaca mampu membuktikan bahwa melalui aransemen yang berbeda mampu membawa emosi yang berbeda walaupun lirik yang dinyanyikan tetap sama.

Dengan adanya Daur Baur, Pandai Besi, lagu-lagu mereka terdengar lebih klasik dengan tambahan arasemen baru dari musisi lainnya, kejeniusan mereka mengaransemen ini membuat para penggemarnya semakin penasaran dengan album mereka selanjutnya. Keep Innovating guys ;)



dan Here we goes, cek link berikut buat Daur Baur, Pandai Besi, Full Streaming


Elegi akhir semester

"Sepertinya saya tidak akan tidur cepat hari ini
dan seperti biasa, bangun kesiangan..."

_________________________________________________________________________________

Well, mahasiswa semester akhir ini berharap-harap cemas atas nilai ujiannya yang segera akan keluar. Dodi Priansyah Priambudi, sebuah nama ia cari bersama 3 orang lain yang menjalankan ujian akhir dan menunggu waktu menjawab seberapa besar nilai yang Ia dapatkan agar dapat lulus.

"Yeahhhh, LULUS dengan Nilai A !" teriak D panggilan akrabnya.

"Selamat ya cuks !" sambit Reni dengan jemari tangan membuka ke pundak sahabat Kuliahnya ini.

"Semenjak gw kenal lo, gw yakin lo bakal lulus skripsi dengan nilai ini" Mimik wajah Reni berbinar

"Ahhh bisa aja lo, ngomong aja lo yakin klo gw skripsi kelar fix 4 tahun, bukan 3,5 tahun kan?" Nyinyir Dodi sambil menepuk balik pundak Re.

Re : "Haha, ya soalnya gw tau, lo kan aktivis D, aktivis tp g pernah dikampus, banyak banget kenalan lo dan pengalaman lo gara2 untungnya jadi mahasiswa, mana mau lo nglepas status mahasiswa lo 3,5 tahun ! " Balas Re sambil tertawa

D : "Tau aja lo Ren, gw kenal lo kan jg karena masalah ke-aktivis-an, jadi sama aja secara g langsung lo juga aktivis !"

Re : "Iye bawel, paling egak skg lo uda kelar kuliah bawa pengalaman dan relasi seabrek, dan DAPET NILAI A !!! traktiran woy traktir !"

D : " Beres ! tahu bakso depan kampus lo kan ? "

Re : " Plus es cream chocoforesst kesukaan gue ya " (senyum merayu andalan Re)

D : "Iye bawel, traktiran minta plus plus deh lo " (muka masam karena yakin uang berwarna biru di dompetnya bakal berkurang banyak)

Reni, sahabat Dodi saat masuk kuliah ini bener2 ngerti selera Dodi, awal ketemu juga gara2 dua2nya sama-sama aktif (red:ngeksis) ikut komunitas-komunitas atau event2, mulai dari musik, sampe ke pameran benda antik dan pernah ada pameran lukisan tentang kamasutra ribuan tahun yang lalu dan karena gambarnya mereka langsung ngerti itu tentang apaan.

Well, semua itu berawal dari persahabatan yang cukup erat. Ketemu sama2 sebagai aktivis, dan kebetulan jadwal kesibukan mereka sama. Meskipun, ada acara, acara mereka sama karena masih satu kampus. Bahkan mereka satu jurusan.

tapi disemester-semester akhir, Reni sempat mengalami dilema. Entah apa itu kamus dalam arti dilema. Tapi kenyataannya Reni seperti ingin mengungkapkan hal yang lebih pada sahabatnya D. Perasaan yang tak pernah tau itu berisi sesuatu yang dianggapnya penting. Menyeruak jadi tak karuan semenjak semua itu datang. Reni penghapal perasaan tau benar apa yang ia mau, tapi...tak mampu mengungkapkan....

________________________________________________________________________________